Header Ads

Header Ads

Pesan & Kesan Mutakharijin-Mutakharrijat Mahad Jamiah Ipmafa 2018



Pati (16/12/18)- Ma’had Jami’ah Mathali’ul Falah kembali mengadakan wisuda mutakhorijin- mutakhorrijat Santri Angkatan Ke VII tahun ajaran 2018-2019. Jumlah santri yang diwisuda sebanyak 22 santri, 3 wisudawan dan 19 wisudawati.

Selain dihadiri oleh wisudawan, turut hadir wali santri, pengurus Ma’had maupun segenap santri yang masih belajar di Ma'had serta tamu undangan. Selain dari prosesi penyerahan syahadah dan pemberian ikrar, terdapat sambutan dari santri yang ditinggal, yang meninggalkan, wali santri serta mudir ma'had sebagai tombak wisudawan kedepannya.

Dr Ahmad Dimyati mewakili mudir Ma'had berpesan bahwa perjuangan dalam mengembangkan ilmu-ilmu di pesantren masih panjang dan jangan takut untuk terus berjuang.

Kemudian dari narasumber KH Mohammad Ghufron Wahid menyampaikan beberapa hal yang perlu dijadikan pelajaran dari kisah Nabi Musa bersama Nabi Khiddir dalam 3 kejadian dimana kejadian tersebut Nabi Musa dilarang bertanya kepada Nabi Khidzir setiap apa yang dilakukan Nabi Khidzir di perjalanan. 

Tidak ada manusia yang paling pintar, selalu ada kelebihan dan kekurangan dalam diri. Kalau engkau punya kapasitas untuk menyingkapi kemungkaran. Jangan memilih orang lain untuk berlaku amar ma'ruf nahi mungkar. Tolaklah kemungkaran dengan kapasitas yang kita miliki. Ditambahkan oleh Kyai Gufron, manusia memiliki kekurangan, justru itu yang membuat dia selamat. Kekurangan menjadi cambuk membuat selangkah lebih maju. 

Kemudian dari wisudawan Mahad menyampaikan kesannya bahwa muatan pelajaran dalam setiap prota yang ada di Mahad membantu memperdalam ilmu agama. Keterampilan santri selalu dilatih untuk semakin baik dan baik. 

"Ngaji sorogan yang diadakan bukan lah kitab-kitab yg tebal dan tinggi tingkatannya, tapi kitab-kitab dasar seperti ngaji fiqh, ta'lim muta'allim, ayyuhal walad dll, karnanya beliau menginginkan kami untuk benar-benar menguasai inti/isi dari kitab dengan baik dan bisa diterapkan dikehidupan sehari-hari. Yang lebih diharapkan dari beliau-beliau kami memiliki akhlaq dan adab yg baik dalam menyikapi semua keadaan, dan dari kitab-kitab tersebut beliau memberikan pesan tersurat." tutur Hanifah kesan selama di ma'had