Indonesia sedang berkabung dengan bencana bencana Tsunami yang melanda Bumi Donggala dan Palu Sulawesi Tengah. Untuk itu, Ma’had Jami’ah Mathali’ul Falah menyelenggarakan kegiatan
Tahtimul Qur’an Binnadhor dan shalat Gaib untuk mendoakan korban Gempa dan Tsunami
di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kegiatan yang dilaksanakan di Masjid
IPMAFA ini dihadiri oleh Pengasuh Ma’had serta seluruh Santri Ma’had, Minggu
(30/8/18).
Gempa yang disusul tsunami yang terjadi di Palu dan
Donggala, Sulawesi Tengah menyisakan duka dan cerita mendalam, baik korban dan
keluarga korban yang ada di luar Palu. Seperti yang dirasakan oleh Ibu Raodah,
warga Toli-Toli Sulawesi Tengah sekaligus Pengasuh Ma’had Jami’ah yang pernah
mondok di Palu itu tak pernah berhenti berusaha menghubungi keluarganya
di kampung halaman.
Menurut Bu Raodah,
Seluruh warga luar kota Palu yang tidak terkena bencana saat ini masih bingung
mencari kabar keluarga karena gempa dan tsunami itu bersamaan dengan acara
Pembukaan Palu Nomoni, Perayaan kota Palu yang dihadiri warga Palu dan
sekitarnya.
“Selama 2 hari 2 malam
saya terus berusaha berkomunikasi, tangan tidak pernah lepas dari ponsel yang
saya pegang, berharap bisa tersambung dengan keluarga. Alhamdulillah di hari
berikutnya ada kabar bahwa mereka selamat dari bencana karena lokasi mereka berada
di Pegunungan. Akan tetapi, duka juga saya rasakan ketika mendapat kabar bahwa
salah seorang guru pondok dan anaknya meninggal dunia.” tutur Raodah yang didampingi suami Ali Subhan.