Header Ads

Header Ads

Aktivitas Pendidikan Integratif Ma'had Periode 2016/2017 Resmi Ditutup

Tidak terasa aktivitas program pendidikan integratif untuk mahasiswa baru Institut Pesantren Mathali’ul Falah (IPMAFA) tahun akademik 2016/2017 telah selesai. Sistem pendidikan integratif didesign dengan model pendidikan yang memadukan antara perguruan tinggi dan kepesantrenan dengan tiga fokus keilmuan meliputi penanaman nilai–nilai pesantren, pendalaman bahasa asing, dan keterampilan akademik. Program tersebut untuk mempersiapkan mahasiswa baru agar mampu berpartisipasi aktif dalam mewujudkan visi dan misi kampus.

Suksesnya program tersebut tidak terlepas dari peran aktif semua pihak khususnya Musyrif-Musyirfah sebagai tenaga pelaksana dalam medampingi mahasiswa baru selama dua semester. Selain jadwal kuliah reguler, setiap harinya mahasiswa difasilitasi dengan adanya kegiatan peribadatan, kursus bahasa Arab dan Inggris, diberi pelatihan penulisan makalah, kegiatan wisata bahasa dan ziarah ke makam waliyullah, dan lain pendukung lainnya.

Secara simbolik, program yang berjalan selama satu periode atau dua semester ini telah resmi ditutup pada hari Jum’at, 12 Mei 2017 di aula mabna banat Ma’had Jami’ah IPMAFA. Penutupan ini dihadiri mahasiswa baru dari masing-masing program studi, musyrif-musyrifah, Wakil Rektor I Ahmad Dimyati MAg, dan Musa’id Mudir Dr Ali Subhan MA.

Perhelatan ceremonial acara dimulai pada pukul 20.00 dilanjutkan penyampaian sambutan dari perwakilan mahasiswa baru, perwakilan musyrif-musyrifah dan tidak ketinggalan sambutan Musa’id Mudir Dr Ali Subhan MA.

Selanjutnya sebagai hiburan dilakukan pemutaran video dokumentasi kegiatan yang telah berjalan selama satu periode dan pengumuman kamar berprestasi, hingga ditutup dengan do’a pada pukul 22.00 WIB.

“Program Pendidikan Integratif atau addirasah at-takamuliyyah yang ditujukan bagi mahasiswa baru IPMAFA ini merupakan bentuk dari komitmen kami sebagai pengelola untuk mewujudkan visi-misi kampus supaya mahasiwa tidak hanya terampil dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki karakter sesuai nilai-nilai kepesantrenan. Mampu menyerap pelajaran di kampus, dan juga mampu menguasai kegamaan dasar, penguatan kemampuan bahasa asing, serta terampil membaca Al Qur’an. Acara penutupan ini bukanlah momentum perpisahan. Kita telah memiliki hubungan batiniyyah yang harus dijaga sampai kapanpun. Semoga kedepannya program ini bisa berjalan lancar”, terang KH Ali Subhan.