Header Ads

Header Ads

Meriahnya Event Peringatan Isra’ Mi’raj Ma’had Jami’ah IPMAFA

Belum lama ini, atas taufiq dari Allah SWT, Ma’had Jami’ah IPMAFA dapat menyelenggarakan sejumlah acara penting dalam rangka memperingati hari Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw.

Pada hari Senin malam Selasa, 02 Mei 2016, diselenggarakan event halaqah keilmuan pesantren yang mengangkat tema penting terkait perkembangan thariqah dan tashawuf di kalangan mahasiswa. Dalam hal ini mengambil lembaga Mahasiwa Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyah (MATAN) yang belum lama ini menjadi trend di kalangan mahasiswa. Tema yang diangkat adalah  “Apa, Kenapa, dan Bagaimana MATAN?”. Ma’had dapat mendatangkan narasumber langsung yaitu KH. Dr. Hamdani Mu’in, Ketua Umum MATAN yang jugga dosen di UIN Walisongo Semarang. Dalam forum itu dihadiri para dewan mudir Ma’had Jami’ah, para santri, wakil rektor, para guru, dan mahasiswa dari UIN Walisongo Semarang.

Halaqah ini merupakan event puncak dari rangkaian acara yang diselenggarakan oleh para santri Ma’had putra dan putri yang tergabung dalam Panitia Peringatan Isra’ Mi’raj (PAPRIM) Ma’had Jami’ah IPMAFA periode 2016. PAPRIM terdiri dari panitia add-hock di Ma’had yang dibentuk rutin setiap tahun.

Dalam penyelenggaraannya, peringatan kenaikan Nabi Muhammas saw. ini diawali dengan rangkaian lomba yang diselenggarakan pada 27 April 2016. Lomba terlaksana dengan meriah karena terdapat sembilan kategori perlombaan antar santri meliputi lomba olah raga pukul air, tarik tambang, lomba baca kitab kuning, baca tartil Al qur’an, Aksi Ma’had, Baper (Banyak permainan), Kreasi bersholawat dan Cerkas. Sedangkan acara puncaknya adalah event halaqah keilmuan pesantren tentang MATAN tesebut. Pengumuman para pemenang lomba dilakukan setelah halaqah MATAN usai.

Atas inisiatif dari Mudir Jami’ah IPMAFA KH. Umar Faruq, Panitia PAPRIM mengangkat tema yang masih belum begitu populer di kalangan mahasiswa. Karena MATAN belum begitu populer oleh mayoritas mahasiswa. Hal ini dilakukan dengan agar menjadi pengembangan kajian keilmuan pesantren khususnya di Ma’had sendiri. Selain itu juga dapat menjadi kontrol pemikiran dan akhlak pergerakan mahasiswa IPMAFA yang juga sebagai santri Ma’had.” tutur Hanifah, santri Ma’had yang menjadi ketua PAPRIM kali ini. (mike)